Sunan Bonang – Tahukah anda tentang salah satu anggota Wali Songo yang satu ini? Sunan Bonang adalah salah satu dari Wali Songo yang banyak dibahas dan juga diteladani kisah-kisahnya. Beliau terkenal dengan kehebatan tongkatnya yang mampu mengubah pohon Aren menjadi pohon Emas. Sunan yang memiliki nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim ini terkenal dengan penyampaian dakwahnya melalui seni Gamelan, yakni Bonang. Ada banyak sekali hal yang harus anda ketahui tentang wali yang satu ini.
Sebelum mengetahui kisah, sejarah, dan juga letak makam dari sunan ini, ada beberapa hal mendasar terkait informasi pribadi yang dimiliki oleh Sunan Bonang yang harus anda ketahui terlebih dahulu. Biografi singkatnya antara lain adalah:

1. Nama Asli : Raden Maulana Makdum Ibrahim
2. Nama Ayah : Sunan Ampel
3. Nama Ibu : Nyai Ageng Manila
4. Tahun Lahir : 1465 Masehi
5. Tahun Wafat : 1525 Masehi

Raden Maulana Makdum Ibrahim ini konon masih memiliki hubuungan silsilah dengan Nabi Muhammad SAW yang mana jika dituliskan maka menjadi Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) bin Sunan Ampel (Raden Rahmat) Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Maulana Malik Ibrahim bin Jamaluddin Akbar Khan bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik Al-Muhajir bin Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Sohib Mirbath bin Ali Kholi Qosam—dst hingga diakhiri dengan Bin Ali bin Abi Thalib (Dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW
Raden Maulana Makdum Ibrahim adalah seorang penyebar dakwah agama Islam yang mana menyebarkan agama Islam dengan berbagai cara, utamanya dengan media sastra seni. Kepopulerannya memang tidak lagi diragukan di tanah Jawa, utamanya karena ia merupakan anak dari Sunan Ampel atau Raden Rahmat.

Raden Maulana Ibrahim ini dalam bidang pendidikan belajar dari ayahnya sendiri, yakni Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Disana ia belajar bersama denan santri ayahnya yang lain seperti Sunan Giri, Raden Kusen, Raden Patah, dan lain lainnya. Raden Maulana Ibrahim juga belajar bersama Syaikh Maulana Ishak.

Salah satu anggota dari Wali Songo yang satu ini terkenal dengan penyebar Islam yang menguasai berbagai ilmu yang antara lain adalah sebagai berikut:

• Ilmu Tasawuf
• Ilmu Fikih
• Ilmu Ushuluddin
• Seni
• Sastra
• Arsitektur
• Ilmu Silat
• Dan lain-lain

Selain itu, Raden Maulana Makdum Ibrahim juga terkenal dengan kepandaiannya untuk menemukan sumber air di  tempat yang dianggap sulit untuk menemukan air. Salah satu karya yang menggambarkan bagaimana kehebatan yang dimilikinya adalah Babad Daha-Kediri yang menceritakan bagaimana hebatnya ia dalam mengubah aliran Sungai Brantas untuk media dakwah.

Sebagai seorang cendekiawan, Sunan Bonang juga menciptakan berbagai karya-karya. Karya tersebut tentunya menjadi bukti dan dapat menjadi media pembelajaran dari waktu ke waktu. Karya yang dibuat oleh Raden Maulana Ibrahim antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pengubahan karta sastra yang berbentuk suluk atau tembang tamsil: Suluk Wajil, Tamba Ati
2. Het Boek van Bonang (Buku yang diperkirakan dibuat bersamanya dengan ilmuan Belanda)
3. Kitab Tanbihul Ghofilin (Kitab Tasawwuf setebal 234 halaman)
4. Menambahkan instumen Bonang pada Gamelan Jawa.
5. Pembuatan tembang berjudul “Tamba Ati”
6. Dan masih banyak lagi

Karya-karya tersebut tidak lekang oleh waktu, bahkan salah satu lagu buatannya yakni lagu yang berjudul “Tamba Ati” ini terus-terusan diperdengarkan baik sebagai hiburan maupun sebagai tembang untuk media berdakwah.
Sebagai seorang sunan, beliau memiliki ilmu yang dikuasainya. Tidak hanya disegani diseluruh pulau Jawa saja, tetapi juga kepandaiannya mampu membuat semua orang semakin segan. Sunan yang satu ini terkenal dengan ilmunya yang dikuasai antara lain tasawuf, ushuludin, sastra, dan juga karomah yang dimilikinya.

Beliau juga mengajarkan muridnya berbagai penekanan ilmu tentang sholat dan juga dzikir. Yang perlu anda ketahui juga, beliau juga amat populer dengan penguasaan ilmu kebatinan yang dimilikinya. Tak lupa beliau juga mengajarkan kepada santrinya cara mengembangkan dzikir yang dilakukan dengan gerakan fisik yang bersumber langsung dari Rasul yang dikombinasikan dengan keseimbangan pernafasan.
Keseimbangan pernafasan tersebut disebut dengan metode rahasia Alif Lam Mim yang artinya adalah hanya Allah SWT yang mengetahui. Memang, ilmu yang ditemukan oleh beliau diambil dari nama huruf hijaiyah, yang kemudian diajarkan kepada santrinya dengan berbagai gerakan fisik yang memiliki makna tertentu dan tentunya dengan maksud yang mulia.

Maka secara sederhana dapat ditarik kesimpulan bahwa beliau mengajarkan kepada santrinya sebuah ilmu untuk mudah menghafal huruf hijaiyah yang terdapat 28 huruf. Dengan menghafalnya, kemudian santrinya diajari untuk mengartikan dan memahami Al Quran dengan baik dan benar. Bahkan hingga kini metode beliau masih dipelajari pada padepokan Ilmu Sujud dan Tenaga Dalam Indonesia.
 
Setiap wali yang menyebarkan syiar agama tentu memiliki metode tersendiri dalam menyebarkan agama Islam. Sunan yang satu ini pun juga memiliki metodenya sendiri, yakni menggunakan metode alkulturasi budaya. Anda pasti mengetahui bahwa dahulu kala sebelum di Indonesia tersebar agama Islam, mayoritas penduduknya adalah penganut Budha dan Hindu.

Sunan Bonang sendiri menggunakan metode penyiaran agama Islam menggunakan kebudayaan Jawa. Ia menggunakan berbagai kesenian rakyat untuk metode menarik simpati masyarakat Indonesia saat itu. Kesenian rakyat tersebut misalnya adalah wayang dan juga permainan bonangnya (gamelan). Gamelan bonang adalah salah satu macam alat musik daerah yang terbentuk dari kuningan yang mana memiliki benjolan bundar di tengahnya. Apabila dipukul dengan alat pemukulnya yang berupa kayu lunak, maka akan terdengar suara merdu dari alat tersebut. Ia menggunakan gamelan tersebut untuk menarik simpati dari masyarakat.

Raden Maulana Makdum Ibrahim memang seorang wali yang memiliki rasa seni yang tinggi. Bahkan setiap lagu yang dibuat untuk mengiringi pertunjukan wayang selalu memukau, yang mana isi dari lagu tersebut berisi ajakan dan juga dakwah. Dengan metodenya yang baik ini, masyarakat Indonesia dengan senang hati menerimanya dan kemudian banyak dari mereka yang mau masuk Islam.

Pada setiap pementasan wayang, beliau juga sosok seorang dalang yang sangat handal dalam membawakan jalan cerita. Tiap lagu yang dimainkan oleh beliau selalu bernuansakan lagu islami dan dzikir sehingga membuat banyak orang semakin tertarik untuk mempelajari agama Islam yang dianggap mampu membawa kedamaian dan ketenangan hati.


Wallahu A’lam Bishowab